SNMPTN : Peluang / Hoki ?

Hola Netters,

Sebagian siswa pendidikan menengah atas pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah SNMPTN. Yap, SNMPTN termasuk dari beberapa Seleksi Masuk Perguruan Tinggi, khususnya adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ada beberapa jalur seleksi lainnya juga yang dikenal oleh siswa - siswi SMA, seperti SBMPTN dan Mandiri. Nah apa aja perbedaan dari ketiganya?. Secara singkat perbedaannya dapat dilihat dari beberapa aspek seperti :
  • SNMPTN 
    • Menggunakan nilai rapot sebagai penilaian utama (Semester 1 - 5 untuk SMA/MA, Semester 1 - 7 untuk SMK)
    • Prestasi dibidang akademis maupun non akademis sebagai penunjang nilai rapot.
    • Seleksi sepenuhnya oleh pihak Universitas.
  • SBMPTN
    • Menggunakan sistem ujian/tes untuk proses penyeleksiannya.
    • Ditahun 2019, sistem ujiannya dinamakan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer).
    • Dalam pelaksanaan UTBK, dilakukan selama 10x dalam rentan hari Sabtu dan Minggu dan dibagi menjadi 2 Gelombang Ujian.
    • Peserta dapat mengikuti 1x tes atau 2x tes dan dapat memilih bebas untuk programnya (Misalnya, siswa MIPA yang notabene program SAINTEK dapat memilih program SAINTEK di Gelombang 1 dan SOSHUM di Gelombang 2, dan sebaliknya)
    • Perbedaan sistem SBMPTN 2019 adalah Daftar UTBK - Tes - Dapat Nilai - Daftar SBMPTN
  • MANDIRI
    • Seleksi diadakan oleh pihak Universitas sendiri.
    • Ada beberapa univ yang menggunakan nilai SBMPTN sebagai syarat daftar jalur Mandiri dan adapula yang mengharuskan pendaftar mengikuti Ujian Mandiri.
    • Perbedaan yang paling mencolok adalah biasanya di Jalur Mandiri ini camaba akan dikenakan biaya UKA (Uang Kuliah Awal) untuk masuk ke Universitasnya namun ada pula yang tidak menggunakan UKA karena mendapat beasiswa/prestasi lainnya.
Nah secara garis besar mungkin sudah cukup ya untuk perbedaan beberapa jalur seleksi untuk masuk perguruan tinggi. Sesuai judulnya kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai sistem SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan bagaimana caranya untuk memaksimalkan peluang SNMPTN. So check this now!!

SNMPTN

SNMPTN atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri biasa disebut sebagai jalur gaib / jalur hoki. Yaps, karena pada sistem seleksi ini peserta/pendaftar tidak mengetahui bagaimanakah sistem seleksinya, apa saja penilaian yang utama, dan adakah faktor lainnya yang menjadi tolak ukur SNMPTN. Terkadang siswa yang notabene malas di dalam kelas bisa lolos SNMPTN dan terkadang pula siswa yang mendapat ranking tertinggi gagal dalam SNMPTN. Well, memang tidak ada yang tahu bagaimana sistem SNMPTN sesungguhnya, tapi kita dapat telaah lebih dalam lagi untuk mengetahui bagaimana sistem SNMPTN itu.

Ada beberapa syarat sebenarnya untuk awal dari SNMPTN ini, ya secara detailnya sih kalian bisa baca diweb http://snmptn.ac.id/ tapi kali ini secara garis besarnya aja ya seperti ini :
  1. akan lulus dari satuan pendidikan yang diikutinya (misalnya ya yang boleh ikut SNMPTN adalah siswa kelas 12 yang akan lulus dalam masa studi SMA)
  2. memiliki NISN dan terdaftar pada PDSS (tanyakan pada beberapa guru yang berwenang bisa ke wakil kepala sekolah, guru BK kalian atau staf Tata Usaha.
  3. memiliki nilai rapor semester 1 sampai semester 5 (bagi siswa SMA/MA, SMK/MAK Tiga Tahun) atau nilai rapor semester 1 sampai semester 7 (bagi SMK/MAK Empat Tahun) yang telah diisikan pada PDSS (PDSS sendiri adalah Pangkalan Data Sekolah dan Siswa, nilai yang sudah kamu miliki dari semester 1 - 5 atau 1 - 7 akan dimasukkan oleh guru/staf yang ditelah ditunjuk dari sekolah kamu untuk menginput nilai kamu, setelah guru menginput kamu juga memiliki wewenang untuk meng-crosscheck nilai kamu agar tidak terjadi kesalahan, tapi bila nilai yang ada di PDSS masih terdapat kesalahan kamu dapat segera melapor ke guru yang berwenang. So don't be wrong yaps👌)
  4. memiliki prestasi unggul yaitu: calon peserta masuk peringkat terbaik di sekolah, dengan ketentuan berdasarkan akreditasi sekolah berikut:
    • akreditasi A, 40% terbaik di sekolahnya
    • akreditasi B, 25% terbaik di sekolahnya
    • akreditasi C dan lainnya 5% terbaik di sekolahnya
    Pada poin 4 mimin menggunakan akreditasi di SNMPTN 2019, biasanya setiap tahun akan mengalami perubahan contohnya saja pada SNMPTN 2018 masih bisa 50% terbaik di sekolahnya untuk Akreditasi A. Terus bagaimana kita tahu nih siapa saja yang berhak untuk mengikuti SNMPTN? Guru BK kalian ataupun wakil kepala sekolah yang berwenang (bagian kurikulum sih biasanya) pastinya sudah memiliki prediksi siapa saja yang akan mengikuti SNMPTN tapi hasil akhirnya akan ada saat pengumuman pemeringkatan SNMPTN. Bisa dibilang inilah yang akan menentukan siapa saja yang akan mengikuti SNMPTN.
Sekolah kalian pastinya akan segera memberitahukan untuk informasi perihal SNMPTN, tapi kalau kalian ingin tahu lebih lanjut pantengin dan baca aja web resminya snmptn.ac.id

Nahh, setelah melalui proses untuk aturan awal tadi dan jika kamu lolos pemeringkatan yang telah diseleksi oleh Panitia SNMPTN maka kamu akan dipastikan dapat mendaftar pilihan PTN kamu di proses selanjutnya. Berhubung kali ini mimin akan membahas lebih tentang peluang dan memaksimalkan peluang dalam SNMPTN, so untuk info lebih lanjut mengenai pendaftaran SNMPTN kalian bisa mencarinya langsung di website resminya atau jika kalian punya pertanyaan mengenai pendaftarannya kalian bisa tuliskan di kolom komentar👇.

Loh min, katanya SNMPTN itu sistemnya gaib kagak ada yang tau bagaimana seleksinya, terus bagaimana cara kita tau peluang kita buat bisa lolos SNMPTN?

Jangan salah dulu dong, ada beberapa cara yang dapat kalian lakukan untuk memaksimalkan peluang kalian dalam SNMPTN,
  • Maksimalkan Nilai Rapot
Ada beberapa website, bimbel, maupun influencer education yang menyatakan perbedaan pendapatnya dalam penggunaan Nilai Rapot. Secara jelasnya ada yang menyebutkan hanya berpacu pada 6 mata pelajaran yang di UNkan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA (Fisika,Biologi,Kimia)/IPS (Sosiologi,Geografi,Ekonomi)) dan ada yang berpendapat bahwa semua mapel akan dijadikan bahan acuan.

Sebenarnya dalam website resmi SNMPTN dan PDSS juga sudah dijelaskan bahwa untuk Pemeringkatan Pendaftaran SNMPTN menggunakan acuan 6 mata pelajaran, sedangkan untuk PDSS menginput semua nilai dari semua mata pelajaran (Hanya Pengetahuan Saja).

Nah dilihat dari kondisi tersebut ada baiknya bagi kalian para calon anak - anak SMA, kalau ingin lolos SNMPTN jaga aja nilai kalian mulai dari Semester 1 (Kelas 10) dan bagi kalian anak - anak kelas 10 stabilkan/naikkan nilai kalian untuk semester selanjutnya dan buat kalian kelas 11 maksimalkan peluang akhir kalian di Semester 5 kalau memang sudah terlambat di Semester 3 atau 4. Ingat ya, tidak harus 6 mata pelajaran saja tapi semua mata pelajaran tetap kalian pertahankan.
  • Cari tau info luas tentang SNMPTN di sekolah kamu
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pemilhan program studi dan universitas adalah jejak rekam alumni sekolah kalian. Carilah seluas-luasnya infomasi tentang kakak kelas kalian yang berada di prodi dan universitas yang kalian inginkan. Guru BK kalian pastinya punya data - data SNMPTN dari tahun ke tahun yang bisa kalian jadikan dasar landasan nilai/peluang untuk diri kalian. 

Misalkan nih, di SNMPTN tahun 2018 ada kakak kelas kalian yang diterima di Pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga dengan di data tersebut kakak kelas kalian berada di peringkat 2 paralel progam IPA dengan nilai rata-rata 87.60 (Tiap sekolah mempunyai cara tersendiri untuk menghitung rata-rata pemeringkatan (akan mimin bahas di poin selanjutnya) dan adapula beberapa sekolah yang kerja sama dengan LBB, Psikolog dll untuk membantu menghitung nilai ini, so pastikan standar acuan awalmu adalah dari sekolahmu terlebih dahulu yaw netters). Kamu sendiri juga memiliki minat untuk daftar SNMPTN di Pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga. Tapi kamu berada di peringkat 5 paralel program IPA dengan rata-rata nilai kamu 85.80. Ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi nanti kamu bisa lulus SNMPTN karena jika dilihat dari data sekolah yang mendaftar Pendidikan Dokter Gigi Universitas Airlangga ada 5 siswa dan kamu berada di peringkat 1nya dan kamu bisa gagal karena ternyata pilihan kamu terlalu tinggi.
  • Peringkat kalian di sekolah
Seperti permisalan di poin sebelumnya, adanya peringkat yang dibuat oleh sekolah kalian dapat membantu kalian dalam memilih prodi dan univ yang akan kalian pilih. Ada sebagian sekolah yang menerapkan ranking akhirnya melihat nilai dari 6 mapel semester 1 - 5/1 - 7, dan adapula yang melihat nilai dari semua mapel, kalau bagi mimin ini semua tergantung kepercayaan kalian😄, coba kita lihat contoh yang sudah mimin buat ya netters.
Data diatas adalah contoh dari pemeringkatan akhir dari SMA Garda Surabaya yang menggunakan sistem 6 mata pelajaran. Cara menghitungnya pun adalah
Jumlahkan Seluruh Nilai (Dari Semester 1-5/1-7) dari tiap Mapel lalu hasil dari tiap mapelnya kalian jumlahkan dan bagi dengan 30, seperti :
Bahasa Indonesia : 80+82+85+88+90 = 425
dst
Lalu hasil tiap mapel kalian jumlahkan,
425+440+.... = 2520 lalu bagi dengan 30 (Karena ada 6 mapel dari 5 semester,, jangan lupa perhitungan statistika kalian ya netters wkwk)
Hasilnya adalah 84.00. Ini adalah rata-rata akhir yang dibuat sekolah kalian.

Dan mari kita analisis, jika dilihat nilai tertinggi adalah dengan rata-rata 88.93, peluang yang dimiliki Virzha sangatlah besar. Kalau SMA Garda pada tahun sebelumnya ada yang lulus SNMPTN Kedokteran Gigi UNAIR tapi memiliki rata-rata yang jauh lebih besar dari Virzha, kemungkinan luluspun Virzha juga sangat besar melihat dia berada di peringkat 1.

Nah mari kita lihat jika menggunakan rata-rata semua mapel
Perhitungan dari rata - rata yang menggunakan semua mapel dapat dengan cara :
Pertama total seluruh nilai Pengetahuan kalian setiap semesternya
Lalu jumlahkan total nilai kalian dari semester 1 sampai 5
Dan bagi hasilnya dengan jumlah mata pelajaran yang kalian tempuh selama 5 semester tersebut (Misalnya semester 1 kalian menempuh 15 mapel, semester 2 15 mapel, semester 3 13 mapel dst)

Setelah kita lihat, ada sedikit perbedaan peringkat dan nilai dari SMA Garda Surabaya, seperti yang terjadi pada Naomi, pada perangkingan 6 mapel ia menduduki peringkat 3 paralel namun dengan variabel semua mapel ia ada di peringkat 4. Nah bagi mimin sendiri sesuai dengan pengalaman mimin, kalian bisa memakai keduanya karena terkadang bedanya tidak terlalu signifikan, tapi mimin lebih suka pakai variabel semua mapel siih wkwk (padahal diatas mimin serahkan sepenuhnya sama kalian😂)

Kalian juga bisa memulai perangkingan ini dalam lingkup kecil, misal kelas kalian sendiri lalu kalian sandingkan antar kelas dsb. Ingat!! Ini menjadi salah satu faktor untuk kalian dapat menentukan pilihan kalian, jangan sampai kalian bunuh diri terhadap pilihan kalian ataupun kalian memilih secara tidak rasional (pilihan tinggi padahal nilai rendah).
  • Pilihan Kalian (Sudah rasional atau belum?)
Pilihan menjadi satu faktor penentu kalian setelah nilai raport. Ya kalau mimin pribadi bisa menyarankan agar kalau SNMPTN ambillah Universitas yang masih di wilayah kalian/kota kalian dan pilihlah Jurusan sesuai dengan minat dan nilai kalian. Kalian bisa mencari info ini di beberapa website universitas yang kalian inginkan atau data dari guru BK kalian. Kalian bisa memulai bandingkan nilai kalian dengan alumni kalian. Mintalah saran ke orang tua, teman, guru atau LBB bila kalian ikut. Ingat nilai bagus tidak menjamin kalian lulus SNMPTN dan sebaiknya nilai jelek bisa saja menjamin kalian lulus SNMPTN.
  • Prestasi
Pada SNMPTN, kalian juga bisa menginput sertifikat/piagam yang kalian punya. Di beberapa artikel ataupun web resmi diterangkan bahwa kalian disarankan untuk menginput sertifikat tersebut yang dapat menunjang/relevan dengan pilihan kalian.
Misalnya kalian memiliki Sertifikat Juara 1 Olimpiade Ekonomi OSN Provinsi DKI Jakarta, nah disarankannya kaliian memilih jurusan yang masih berhubungan dengan Ekonomi, atau bila kalian punya Sertifikat Juara 3 Lomba Debat, kalian bisa memilih jurusan yang relevan dengan sertif tersebut seperti Sastra,Komunikasi atau lainnya. Nah berdasarkan pengalaman mimin, kalian punya sertifikat apa aja ndak masalah kalian masukkan meski tidak relevan dengan jurusan kalian (pilih sertif terbaik kalian yaw netters karena hanya boleh maksimal 3 sertifikat).
  • DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakkal)
Kalian sudah usaha semaksimal mungkin dari kelas 10 hingga akhir kelas 12. Doa menjadi kunci utama dari semua yang sudah kalian lakukan. Rajin-rajinlah beribadah dan berserah diri kepada tuhan, sering - seringlah beramal baik, shodaqoh dsb. Karena manusia tidak akan bisa berhasil tanpa adanya doa dan ikhtiar. Bila kalian mendapat hasil yang kalian inginkan, lakukan syukur kepada tuhan dan bila kalian tidak mendapat hasil yang kalian inginkan segera bangkit dan usaha kembali.

So.. SNMPTN bukan berdasar hoki/keuntungan saja, kalian bisa memaksimalkannya dengan berbagai peluang dan kemungkinan. Ingat!! SNMPTN BUKAN SATU-SATUNYA JALUR MASUK, mimin sendiri lebih menyebut sebagai hadiah karena usaha kita selama 3 tahun di SMA dan mimin bakal lebih menyiapkan segala kemungkinan bila SNMPTN bukan jodoh mimin. Okee see you in next article ya netters....💙 (Mohon maaf bila ada typo/kesalahan kata karena mimin juga manusia ckck)

Follow IG Admin
IG
   : @dimasrmdh_

Comments

Popular posts from this blog

PENYALIN CAHAYA: KETIKA TUBUH DILUKIS DALAM EKOSISTEM DIGITAL

Budi Pekerti (2023) : Dua Dunia Masyarakat Urban

Monolog, Kosong, dan Keegoisan Untuk Pulang (Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang)